FISMABA
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
FISMABA

Ruang berbagi antara kita
 
IndeksIndeks  PencarianPencarian  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 teman kita Isa Destiawan ( baca Di Jawapos)

Go down 
PengirimMessage
oyik

oyik


Jumlah posting : 4
Join date : 19.01.08
Age : 41
Lokasi : Tambakberas Jombang

teman kita Isa Destiawan ( baca Di Jawapos) Empty
PostSubyek: teman kita Isa Destiawan ( baca Di Jawapos)   teman kita Isa Destiawan ( baca Di Jawapos) EmptySun 09 Mar 2008, 03:18

Minggu, 09 Mar 2008
Isa Destiawan, Sosok Perajin Cor Kuningan Muda asal Trowulan

Menapaki Jejak Sang Ayah, Motif Perpaduan Majapahit dan Modern
BERAWAL dari menapaki jejak sang ayah. Dengan bermodal kreativitas dan ketekunan yang mendalam saat ini, Isa Destiawan mampu mempertahankan sentuhan seni Majapahit dan mempekerjakan belasan karyawan.
-----

Ditemui di rumahnya di Dusun Kedungwulan Desa Bejijong Trowulan, Mojokerto sosok Isa Destiawan tampak santai. Di sela-sela waktu senggangnya ini, pria kelahiran 21 Desember, 26 tahun silam ini masih menyempatkan diri untuk memperhatikan bentuk patung cor kuningan hasil karyanya yang dinamai abstrak Eropa.

"Ya daripada tidak berbuat tidak ada manfaatnya mendingan mengamati kekurangan hasil patung yang ada," kata pemuda yang akrab dipanggil Wawan itu.

Putra ke 4 dari 6 bersaudara pasangan Almarhum Kasnan dan Hj Aniswatin ini merupakan satu dari puluhan perajin cor kuningan yang ada di desanya. Namun yang membedakan dia dengan perajin lainnya adalah faktor usianya yang masih tergolong muda dan semangatnya yang berlebih dibandingkan yang lain. Untuk menapaki usaha yang kini dirintisnya, pengamalan Wawan dapat dibilang instant. Pasalnya, suami Masulah ini mengawali dunia seni cor kuningan pada permulaan tahun 2004 lalu. "Tepatnya saat ayah saya meninggal dunia, dari situ saya tergerak untuk meneruskan usaha ini," kata bapak satu anak ini.

Mulanya alumnus Mualimin Mualimat Atas PP Bahrul Ulum Tamnbakberas Jombang mengawali usaha dengan latar belakang asal-asalan. Yakni hanya sekadar mencari pengalaman dalam dunia cor kuningan. Namun karena hati dan kemauannya semakin mantap untuk melestarikan sentuhan halus kerajinan kuningan, dia lantas memutuskan untuk serius memperkenalkan hasil kerajinan warisan Majapahit ke kawasan Eropa. Tentunya melalui hasil produksi patung abstrak yang mendapatkan sentuhan seni. "Paling tidak hasil kita dapat mewakili warisan para leluhur," ujarnya.

Untuk mewujudkan itu semua, ayah dari Bilqis De Laili Romadon ini lantas mengawali dengan membawa perubahan belasan karyawannya. Yakni, dengan membangun sistem peduli hasil karya sendiri. Caranya dengan membentuk pola pikir cara kerja karyawannya, yaitu dengan cara tetap menjaga kualitas hasil produksi, yang tentunya masih terdapat ciri-ciri sentuhan Majapahit. Hasilnya, tidak sedikit kerajinan yang dikeluarkan dari rumahnya diminati buyer (pembeli asing) mancanegara. Misalnya motif abstrak Eropa, bentuk arca, motif hewan primitive (gajah, babi dan katak) serta motif abstrak balet. "Selain bentuk patung, yang disukai para buyer mungkin nilai pengerjaanya yang tidak asal-asalan," ujar dia.

Menurutnya, di masa kejayaan Kerajaan Majapahit selain patung yang terbuat dari batu, patung cor kuningan, perak dan emas sangat diminti oleh tamu kerajaan. Namun, patung yang terbuat dari emas, perak dan kuningan mempunyai nilai yang cukup mahal. Hanya saja proses pembutannya benar-benar melalui hasil kerja para seniman kerajaan. Untuk proses peleburan mereka selalu menggunakan tungku grafik (panci dari tanah, Red) lalu dikembangkan dengan tungku kawi besi. "Maka dari itu hasil yang didapat cukup menarik dan berharga," ujar pria yang pernah melakoni kursus bahasa asing di BEC Pare Kediri ini.

Dari pengetahuan itulah Wawan kemudian berusaha mempraktikkan di lingkungan usahanya yang dinamai UD Wijaya Kusuma. Dalam sela-sela menjelaskan proses pengecoran kuningan, Wawan lantas bercerita bahwa perpaduan motif Majaphit dan motif modern yang selama ini kerap dipraktikkan menurutnya bukan hanya untuk gaya, namun lebih pada permintaan para pembeli.

"Rupanya mereka (pembeli, Red) juga mulai meminati perpaduan motif abstrak Eropa yang dipadukan dengan motif Majapahit," ujarnya. (moch chariris)
Kembali Ke Atas Go down
 
teman kita Isa Destiawan ( baca Di Jawapos)
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Kesepakatan Kita
» mengenal pemain2 kita
» Mari kita 'kubur' inter....

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FISMABA :: LAYANAN UMUM :: Informasi Terkini-
Navigasi: